Menyiratkan Tanda Tanya Bersama Hujan yang Turun

05.06 0 Comments

Terlalu banyak orang yang memaklumi diri
Menjadikan kelalaian hal yang manusiawi
Dalam hidup ini memang tak sedikit keabsurdan yang menjelma
Seperti yang kau bilang
Bahwa “banyak hal di dunia ini tak berjalan sesuai apa yang seharusnya” bukan?

Tak mudah menjadi yang peduli
Tak mudah menjadi yang memekakan diri
Saat yang lain berpura menutup mata
Saat yang lain berpura menyumpal telinga
Tapi ku tahu kau berbeda

Dalam episode mata air kerinduan
Menuntun kita mengelola kemarahan menjadi keramahan
Keramahan dalam ketegasan
Ketegasan dalam kebenaran
Dalam kelembutan jiwa mari kita saling mengulurkan tangan
Tuk berteman dalam liku dan kesulitan
Tuk kembali menegaskan yang benar dan yang salah memang harus dipisahkan

Maaf...
Untuk aku yang mungkin terlalu larut dalam ketakberpihakan waktu
Terbawa arus lembut yang membuat ragu
Terkadang hanya sulit menentukan simpangan mana yang harus dilalui arusku
Karena tak bisa arus ini mengalir di dua tempat dalam satu waktu

Mungkin ku hanya mampu menduga tanpa sebenar-benar merasa
Bahkan selama ini kau berpura tak ada luka
Di jalan yang penuh peluh di sana
Merasa sepi tak ada yang membersamai
Kenapa tak saling tawarkan bahu?
Saat beban itu sudah terasa penuh bagimu
Jangan hanya menikmati detik-detik berbicara pada udara
Atau menyiratkan tanda tanya bersama hujan yang turun

“Tidak ada yang diberikan hadiah yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran” 



Semarang, 23 Maret 2014

Erna

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: