24 Desember

03.33 0 Comments

Bahkan akupun tak bisa memutar memoriku dengan jelas, kapan itu hari saat aku pertama kali bisa melihat dunia, pertama kali menangis, pertama kali melihat senyum tawa, aku lupa saat aku masih seperti makhluk asing yang tak tau apa-apa tak bisa apa-apa...aku tak bisa mengingatnya. Hanya ingat tanggal itulah yang tertera di akte, KK, dan KTP-ku. Hanya ingat di tanggal itulah dulu ibuku pernah membuatkan nasi kuning, kakaku pernah membuatkan puding, adikku pernah memberi sepotong roti kecil dengan lilin putih (yang menurutku terlalu besar :D ) di atas piring kecil, yang dia bilang itu kue ulang tahun spesial :D. Di tanggal itu pula, dulu teman-teman SDku melempariku dengan plastik-plastik berisi air kental barcampur daun kembang sepatu lalu menaburiku dengan tepung, atau saat kami membakar ikan bersama, dan saat-saat lain di tanggal yang sama, yang mereka semua bilang hari itulah “hari spesialku”, 24 Desember.

Aku sepakat, bahwa ini “hari spesialku”. Tapi tepatnya bukan karena semua itu, melainkan karena tanggal dan semua ucapan, doa, pemberian, atau apapun itu, lebih dari sekadar momen, lebih, bahwa tanggal itu telah mengingatkanku bahwa aku ada, atau bisa dibilang masih ada. Aku masih berpijak di bumi yang sama dan bernaung di langit yang sama. Meski tak ayal tiap tahun harus kulewati tanggal itu di tempat yang berbeda, suhu yang berbeda, serta angin yang berbeda  pula, karena ruang dan waktu ternyata tak selalu berjodoh (aishhh :D).

Dan satu lagi daun umurku di sana telah gugur. Entah berapa yang tersisa, masih rimbunkah? Atau sudah seperti pohon jati yang meranggas di musim kemarau? tidak ada satupun makhluk yang tau. Semoga aku selalu ingat itu.

Teruntuk yang kemarin telah memberi ucapan, lewat peluk, lisan, sms ataupun fb, entah yang pertama :) hingga yang terakhir :) ...
Dan yang telah mengirimkan kado-kado “misterius” :p...
Atau yang telah menyiratkan lewat status ataupun note fbnya....
Juga yang telah menyampaikan doanya, mengharap segala kebaikan, perbaikan...
Serta yang telah menyelipkan namaku dalam iringan doa, mungkin tanpa aku harus tau...
Ataupun yang telah menghadirkan bayang wajahku dalam lantunan rabithahnya...
dan bahkan yang tiada henti, tiada lelah meminta pada Rabbnya untuk kebaikan dan kebahagiaan atas diriku, sejak pertama kali aku lahir ke dunia...
tak lupa mereka yang tak perlu mengucap ataupun memberi, tapi telah mewarnai daun umurku,menjadikannya segar sejuk....

...syukron jazakumullah...terima kasih ...thanks...matur nuwun... :)

cc:  *cukup kusebut nama kalian dalam hati, dan biarlah malaikat yang menyebut nama kalian dengan lantang di hadapan Rabbnya, bahwa kebaikan-kebaikan yang kalian panjatkan itu adalah hak atas kalian pula yang telah berdoa untuk saudaranya.

Semarang, 24 Desember 2013

Erna

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: