Kami tengah Kau ingatkan

05.18 0 Comments

Kami tengah menyelami waktu hingga lisan tak lagi terbata mengeja kata
hingga kemudian menjadi penutur yang cantik
Tapi tiba-tiba kami kelu tanpa tahu sebabnya
Kami tengah asyik menuliskan huruf demi huruf, kata demi kata
hingga kemudian menjadi untaian paragraf yang apik
Tapi baru saja kami menulis titik tanpa tahu huruf apa selanjutnya
Kami tengah girang berjumpa hamparan lahan di tengah kembara
hingga kemudian kami tumbuhkan barisan tegak  nan menghijau di bawah terik
tapi hujan tak turun dan kami tak tahu cara kembali mengairinya
Bak sisypus bersusah payah mendorong batu besar ke atas bukit Tartarus
Tapi apa... hanya untuk melihatnya menggelinding kembali ke lerengnya?
Senja kali ini telah beranjak menjadi pagi
Dan pagipun kini telah bias dalam senja
Seolah kami saling sepakat dalam kekhawatiran
Sebuah jeda suram di tengah keduanya
Malam yang merambatkan sunyi dalam pekatnya

Ya Rabb...
Tadinya begitu ingin berteriak
Tapi pada akhirnya kami tertunduk

Bahwa mungkin dalam pandainya ejaan lisan
Kami lupa ketawadhuan
Bahwa mungkin dalam menguntai kisah menyejarah
Metafora teralpa dalam hiperbola
Bahwa mungkin dalam hamparan lahan
Kami angkuh dalam banyak barisan
Tapi kami lena memperjuangkan aliran kesejukan

Di sela tunduk kegundahan
Kami yakin bukan tentang kekhawatiran ataupun ketakutan yang sedang Kau ajarkan
Bahwa perjuangan sisypus pun bisa jadi tak seburuk yang kami kira
Barangkali di sela rehatnya dia melihat jutaan fajar
Mungkin pula berpetak-petak dandelion menyapa di sepanjang jejak langkahnya
Andai saja dalam gulingan batu pertama ia sudah menyerah
Maka bukankah takkan ada kisahnya yang melegenda?

Jika senista sisypus pun bahkan bisa bahagia dalam penjara hukuman
Lantas bagaimana dengan kami yang mengaku berikrar atas nama kebenaran
Ah, kami tersadar... bahwa di senja ini kami sedang Kau ingatkan
Bahwa di atas kemenangan kami tak boleh lalai dalam kemanisan
Bahwa di atas kekalahan kami tak boleh larut dalam keterpurukan

Pagi, dengan meraup segala hikmah kami siap menyambutmu...

Semarang, 11 Desember 2014

Erna

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: