Terima Kasih Lawu

21.24 0 Comments


Terima kasih lawu...
Atas terik siang...
Kau membuatku penuh peluh memang, tapi kau menyemangatiku tuk terus melangkah

Terima kasih lawu...
Atas indah senja...
pastilah takkan mampu memandang pesonamu jika aku tak mau berlelah-lelah mendaki, sungguh kau pelipur semua lelah langkah

Terima kasih lawu...
Atas dingin malam...
mengajarkanku tuk merasakan sebenar-benar rindu pada hangat pagi yang membuncah

Dan terima kasih lawu...
Atas damai pagi...
menghangatkan, memandang mentari mulai tersenyum merekah, memaksaku bangun meski  tubuh ini terasa payah
menenangkan, memandang biru langit yang mulai bersih dari gurat-gurat jingga, lembut damai dan indah
meneduhkan, memandang gumpalan awan-awan putih seputih kapas, seputih hati yang terlepas dari amarah
menceriakan, memandang ilalang-ilalang menghijaukan pandangan mata, bergoyang lirih dengan tubuhnya yang basah, mengingatkanku bahwa akupun tak boleh lelah
mencengangkan, embun-embunpun membeku, mengkristal,  sisa-sisa dingin malam tak hanya sekedar menjadikannya tetes-tetes basah

terima kasih lawu...
mengajarkanku tuk terus berjuang, debu, kerikil, bahkan terjal batu, entah apapun yang kutemui aku harus tetap melangkah


Semarang, 16 Oktober 2013

Erna

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: