Terima Kasih Lawu
Terima kasih lawu...
Atas terik siang...
Kau membuatku penuh peluh memang, tapi kau menyemangatiku
tuk terus melangkah
Terima kasih lawu...
Atas indah senja...
pastilah takkan mampu memandang pesonamu jika aku tak mau
berlelah-lelah mendaki, sungguh kau pelipur semua lelah langkah
Terima kasih lawu...
Atas dingin malam...
mengajarkanku tuk merasakan sebenar-benar
rindu pada hangat pagi yang membuncah
Dan terima kasih lawu...
Atas damai pagi...
menghangatkan, memandang mentari mulai tersenyum merekah,
memaksaku bangun meski tubuh ini terasa
payah
menenangkan, memandang biru langit yang mulai bersih dari
gurat-gurat jingga, lembut damai dan indah
meneduhkan, memandang gumpalan awan-awan putih seputih kapas,
seputih hati yang terlepas dari amarah
menceriakan, memandang ilalang-ilalang menghijaukan
pandangan mata, bergoyang lirih dengan tubuhnya yang basah, mengingatkanku
bahwa akupun tak boleh lelah
mencengangkan, embun-embunpun membeku, mengkristal, sisa-sisa dingin malam tak hanya sekedar menjadikannya
tetes-tetes basah
terima kasih lawu...
mengajarkanku tuk terus berjuang, debu, kerikil, bahkan
terjal batu, entah apapun yang kutemui aku harus tetap melangkah
Semarang, 16 Oktober 2013
Semarang, 16 Oktober 2013
0 komentar: