Mengunyah Buku “Lautan Langit”

05.37 0 Comments


Esok, apa yang terjadi dalam hidup kita hari ini akan kita pahami esok hari. Terus melangkah, meski melelahkan, meski menyita perasaan. Tujuan itu tidak akan kemana-mana. Jangan berhenti, nanti tidak sampai.

Esok kita akan dijatuhkan dan ditinggikan. Hari ini kita sedang menjalani sebuah proses jatuh yang dalam banyak hal di hidup kita adalah hal yang paling berat untuk kita rasakan. Jatuh dari harapan, jatuh dari impian, termasuk jatuh cinta. 

Beberapa hari ini ditemani sehampar tulisan apik bertajuk “Lautan Langit” yang ditulis seorang pemetafora kehidupan bernama Kurniawan Gunadi. Renyah rasanya mengunyah lembar demi lembar  buku bersampul dominasi  biru tenang yang terkontras putih dan jingga ini. Seperti diam tapi meletup teriak. Seperti berisik tapi tak memekakan telinga. Dua hal yang sama-sama tak bisa dipilih ataupun ditinggalkan. Nice.

Mengurai pagi. Tentang segala resah, khawatir, dan takut. Tentang bersiap. Tentang mengawali. Tentang nasihat. Juga tentang sedih dan bahagia. 
Mengurai siang. Tentang cara mengekspresikan anugerah bernama cinta tanpa menodai keanugerahannya. Tentang ketidakpekaan waktu. Tentang kesempatan. Tentang impian. Juga tentang kesalahan dan kepergian.
Mengurai sore. Tentang pelajaran sepanjang perjalanan. Tentang sebuah kesimpulan. Dan pada akhirnya tentang sebuah keputusan.

Tiap alir air akan menemukan muaranya, begitupula tiap goresan pena akan menemukan penikmatnya. Bagi para penikmat desir kata penuh romantisme. Bagi para pencari inspirasi sarat makna dibalik frasa yang mengalir bergemericik. Bagi yang mengakui keyakinan, perasaan, nalar, dan logika adalah bagian tak terpisahkan atas proses memutuskan. Bagi pencari makna hidup. Jika itu kamu, coba bukalah! Selembar saja. Acak. Lalu akan ada rasa lapar yang membuatmu ingin terus mengunyahnya potong demi potong. Selamat menikmati sampai habis...
 
Judul Buku            :  Lautan Langit
Penulis                     :  Kurniawan Gunadi
Penerbit                  :  CV IDS
Tebal buku              : 203 halaman
Tanggal terbit       :  September 2015

Erna

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: